Jogyesa Temple
(Kuil Jogyesa)
Alamat: 55, Ujeongguk-ro, Jongno-gu, Seoul
Agama Buddha sendiri lahir dan mulai berkembang pada sekitar abad 6 SM. Disebut agama 'Buddha' karena pendirinya yaitu Siddharta Gautama, yang memiliki nama lain atau nama panggilan Buddha dimasa hidupnya. Siddharta Gautama mendapat sebutan Buddha, setelah menjalani sikap hidup penuh kesucian, bertapa, berkhalwat, mengembara untuk mencari kebenaran selama hampir tujuh tahun lamanya, dan di bawah sebuah pohon yang besar di kota Goya ia memperoleh hikmat dan cahaya hingga sampai kini pohon tersebut disebut Pohon hikmat
Sebagai kuil utama dan juga merupakan bangunan kuil utama distrik Jogye di Seoul, Kuil Jogyesa adalah pusat Buddhisme di Korea Selatan. Kuil Jogyesa ini terletak di Gyeonji-dong, Jongno-gu, di pusat kota Seoul. Di tempat itu, terdapat pula sebuah pohon pinus putih kuno yang merupakan sebuah monumen alam nomor 9, lebih tepatnya terletak di dalam halaman kuil. Kuil Jogyesa terletak di salah satu jalan budaya paling populer di Seoul, Insa-dong. Lokasinya sangat dekat dengan istana Gyeongbokgung
Kuil ini dibangun pada akhir abad ke-14 selama periode Goryeo dan pernah sekali berubah menjadi abu karena kebakaran dan dibangun kembali dengan nama Kuil Gackhwangsa pada tahun 1910 oleh usaha sang biksu yang terhormat, yaitu Han Yong-un dan Lee Hee-gwang. Kuil Jogyesa dinobatkan sebagai kuil utama Buddha dan berganti nama menjadi Kuil Tegosa pada tahun 1936. Pada tahun 1954, suatu gerakan suci berlangsung untuk menghilangkan pengaruh Jepang dan menghidupkan kembali gerakan tradisional Buddha, yang kemudian dijadikan sebagai hari Kuil Jogyesa. Kuil Jogyesa memainkan peran penting dalam Buddhisme di Korea Selatan sebagai kuil utama pada Orde Jogye. Kuil Jogyesa memiliki sebuah aula atau hall yang bernama 'Dharma Hall' berfungsi sebagai tempat utama untuk beberapa kegiatan atau acara Buddha, seperti ritual, kuliah, upacara, dan acara-acara lain sepanjang tahun. Acara Lentera tahunan yang merupakan festival perayaan ulang tahun Buddha juga berlangsung di kuil ini.
Untuk bisa memasuki kuil ini, tidak ada biaya akomodasi. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke kuil ini disarankan untuk menggunakan transportasi umum karena tempat parkir terbatas.
Di Kuil ini terdapat pula program "Temple Stay" atau tinggal di kuil. Tinggal di kuil adalah program budaya dimana setiap orang dapat mengalami kehidupan para praktisi buddha dan juga belajar tentang pengetahuan budaya yang ditransmisikan sepanjang sejarah Buddha di Korea. "Tempat tinggal" kuil Jogyesa terdiri dari berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tradisi dan budayanya di Korea. Setiap orang yang ingin membuat kenangan khas dan berharga seperti mengalami Buddhisme atau berbicara dengan para praktisi Buddhis dapat ikut serta dalam program ini. Dan juga, program ini menunjukkan dan menuntun kepada seseorang bagaimana mengendalikan pikiran dan introspeksi diri mereka. Orang bisa membuat teknik itu sifat kedua mereka dan bisa mencapai kedamaian batin dengan mempraktikkannya. Hal itu adalah kesempatan untuk mengetahui bagaimana menjadi bahagia.
Transportasi menuju ke kuil Jogyesa,
1. Stasiun Jonggak
Jonggak Station (Subway Line 1), Exit 2.
Maju 70m, lalu sebrangi jalan..
Maju sekitar 100m untuk memasuki kawasan wisata Kuil Jogyesa..
2. Stasiun Anguk
Anguk Station (Subway Line 3), Exit 6.
Maju sekitar 50m, sebrangi jalan di depan Museum Dongduk/Dongduk Gallery.
Go 50m more to arrive at a path to Jogyesa Temple.
3. Stasiun Gwanghwamun
Gwanghwamun Station (Subway Line 5), Exit 2.
Maju sekitar 150m untuk memaski kawasan wisata Kuil Jogyesa, tepatnya melalui jalan diantara
YTN Parking Tower dan Hana Bank.
Sebagai kuil utama dan juga merupakan bangunan kuil utama distrik Jogye di Seoul, Kuil Jogyesa adalah pusat Buddhisme di Korea Selatan. Kuil Jogyesa ini terletak di Gyeonji-dong, Jongno-gu, di pusat kota Seoul. Di tempat itu, terdapat pula sebuah pohon pinus putih kuno yang merupakan sebuah monumen alam nomor 9, lebih tepatnya terletak di dalam halaman kuil. Kuil Jogyesa terletak di salah satu jalan budaya paling populer di Seoul, Insa-dong. Lokasinya sangat dekat dengan istana Gyeongbokgung
Kuil ini dibangun pada akhir abad ke-14 selama periode Goryeo dan pernah sekali berubah menjadi abu karena kebakaran dan dibangun kembali dengan nama Kuil Gackhwangsa pada tahun 1910 oleh usaha sang biksu yang terhormat, yaitu Han Yong-un dan Lee Hee-gwang. Kuil Jogyesa dinobatkan sebagai kuil utama Buddha dan berganti nama menjadi Kuil Tegosa pada tahun 1936. Pada tahun 1954, suatu gerakan suci berlangsung untuk menghilangkan pengaruh Jepang dan menghidupkan kembali gerakan tradisional Buddha, yang kemudian dijadikan sebagai hari Kuil Jogyesa. Kuil Jogyesa memainkan peran penting dalam Buddhisme di Korea Selatan sebagai kuil utama pada Orde Jogye. Kuil Jogyesa memiliki sebuah aula atau hall yang bernama 'Dharma Hall' berfungsi sebagai tempat utama untuk beberapa kegiatan atau acara Buddha, seperti ritual, kuliah, upacara, dan acara-acara lain sepanjang tahun. Acara Lentera tahunan yang merupakan festival perayaan ulang tahun Buddha juga berlangsung di kuil ini.
Untuk bisa memasuki kuil ini, tidak ada biaya akomodasi. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke kuil ini disarankan untuk menggunakan transportasi umum karena tempat parkir terbatas.
Di Kuil ini terdapat pula program "Temple Stay" atau tinggal di kuil. Tinggal di kuil adalah program budaya dimana setiap orang dapat mengalami kehidupan para praktisi buddha dan juga belajar tentang pengetahuan budaya yang ditransmisikan sepanjang sejarah Buddha di Korea. "Tempat tinggal" kuil Jogyesa terdiri dari berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tradisi dan budayanya di Korea. Setiap orang yang ingin membuat kenangan khas dan berharga seperti mengalami Buddhisme atau berbicara dengan para praktisi Buddhis dapat ikut serta dalam program ini. Dan juga, program ini menunjukkan dan menuntun kepada seseorang bagaimana mengendalikan pikiran dan introspeksi diri mereka. Orang bisa membuat teknik itu sifat kedua mereka dan bisa mencapai kedamaian batin dengan mempraktikkannya. Hal itu adalah kesempatan untuk mengetahui bagaimana menjadi bahagia.
1. Stasiun Jonggak
Jonggak Station (Subway Line 1), Exit 2.
Maju 70m, lalu sebrangi jalan..
Maju sekitar 100m untuk memasuki kawasan wisata Kuil Jogyesa..
2. Stasiun Anguk
Anguk Station (Subway Line 3), Exit 6.
Maju sekitar 50m, sebrangi jalan di depan Museum Dongduk/Dongduk Gallery.
Go 50m more to arrive at a path to Jogyesa Temple.
3. Stasiun Gwanghwamun
Gwanghwamun Station (Subway Line 5), Exit 2.
Maju sekitar 150m untuk memaski kawasan wisata Kuil Jogyesa, tepatnya melalui jalan diantara
YTN Parking Tower dan Hana Bank.